Matahari tidak memiliki lapisan inti, kerak, dan selimut seperti planet Bumi. Matahari adalah sebuah bintang, yang strukturnya sangat berbeda dengan planet berbatu seperti Bumi. Matahari terutama terdiri dari gas panas, terutama hidrogen dan helium, dan tidak memiliki permukaan padat. Namun, Matahari memang memiliki lapisan-lapisan berbeda yang berfungsi dalam menghasilkan dan mendistribusikan energi. Berikut penjelasan mengenai lapisan-lapisan Matahari:
1. Inti Matahari
Inti Matahari adalah pusat dari Matahari dan merupakan tempat di mana energi Matahari dihasilkan. Di inti inilah fusi nuklir terjadi, yaitu proses di mana atom-atom hidrogen bergabung menjadi helium, menghasilkan energi yang sangat besar dalam bentuk cahaya dan panas. Suhu di inti Matahari sangat tinggi, mencapai sekitar 15 juta derajat Celsius. Inti adalah sumber utama energi Matahari yang akhirnya sampai ke Bumi.
2. Zona Radiasi
Di atas inti, ada lapisan yang disebut zona radiasi. Di sini, energi yang dihasilkan dari inti bergerak keluar melalui radiasi, atau penyebaran energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Zona ini sangat padat, sehingga foton (partikel cahaya) membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bergerak ke luar, bahkan bisa memakan waktu ribuan tahun untuk mencapai lapisan berikutnya. Suhu di zona radiasi ini masih sangat panas, tetapi lebih rendah daripada di inti, yaitu sekitar 2-7 juta derajat Celsius.
3. Zona Konveksi
Di atas zona radiasi terdapat zona konveksi, di mana energi bergerak keluar melalui arus konveksi. Di lapisan ini, gas-gas panas dari bagian dalam Matahari naik ke permukaan, mendingin, lalu turun kembali ke bawah. Proses ini mirip dengan bagaimana air mendidih di dalam panci—air panas di bagian bawah naik ke permukaan dan air dingin dari atas tenggelam. Zona konveksi ini lebih dingin daripada zona radiasi, dengan suhu sekitar 2 juta derajat Celsius di bagian bawahnya dan semakin dingin mendekati permukaan.
4. Fotosfer
Fotosfer adalah lapisan Matahari yang kita lihat dari Bumi. Ini adalah “permukaan” Matahari, meskipun sebenarnya masih merupakan lapisan gas yang sangat panas, dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celsius. Di sini, cahaya Matahari yang kita lihat dihasilkan. Pada fotosfer, kita bisa melihat bintik matahari, yaitu area yang lebih dingin dan gelap dibandingkan daerah sekitarnya.
5. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan gas tipis di atas fotosfer. Ini adalah bagian yang sering terlihat saat terjadi gerhana Matahari total, dan terlihat berwarna merah muda. Suhu di kromosfer lebih rendah daripada fotosfer, tetapi semakin tinggi semakin ke atas.
6. Korona
Korona adalah lapisan terluar Matahari, yang membentuk atmosfer luar Matahari. Korona bisa dilihat saat terjadi gerhana total sebagai cahaya putih yang mengelilingi Matahari. Aneh tapi nyata, suhu di korona sangat tinggi, bisa mencapai 1 juta derajat Celsius, meskipun berada jauh dari inti. Para ilmuwan belum sepenuhnya memahami mengapa suhu korona bisa setinggi ini.
Kesimpulan: Matahari dan Lapisan-Lapisan Bumi
Jika kita membandingkan struktur Matahari dengan Bumi, Matahari tidak memiliki kerak, selimut, dan inti padat seperti Bumi. Bumi adalah planet berbatu, sehingga memiliki lapisan-lapisan padat yang terdiri dari kerak (lapisan terluar), selimut (lapisan di bawah kerak), dan inti (bagian dalam Bumi yang terdiri dari logam cair dan padat). Matahari, di sisi lain, adalah bola gas yang sangat panas, dan lapisan-lapisan di Matahari terutama terdiri dari gas yang bergerak dan memancarkan energi.
Jadi, Matahari memiliki lapisan-lapisan, tetapi lapisan-lapisan ini berbeda dari Bumi. Lapisan-lapisan Matahari terdiri dari inti, zona radiasi, zona konveksi, fotosfer, kromosfer, dan korona, yang semuanya berperan dalam menghasilkan dan mendistribusikan energi Matahari.